Minggu, 04 November 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN KERIPIK PEDAS PRODUK DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1    Objek Penelitian
Usaha yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah industri keripik pedas berskala kecil dan menengah di Bandung Jawa Barat. Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah karena usaha ini merupakan usaha yang sedang digemari oleh berbagai kalangan.
3.2    Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya, industri dapat dibedakan antara menjadi empat jenis. Berikut taraf batasan sebuah industri:
Jenis Industri di Indonesia
Jenis Industri
Batasan Tenaga Kerja
Industri Rumah Tangga
< 5 orang
Industri Kecil
5 -19 orang
Industri Menengah
20    – 99 orang
Industri Besar
>99 orang
                Sumber : Badan Pusat Statistik
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa sikap, opini, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian atau responden (Indrianto dan Supomo, 1999, p.145) sedangkan sumber data yang akan digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.
3.2.1        Data Primer
Menurut Cooper dan Emory (1995, p.191), data primer adalah data yang berasal dari sumber yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah para pemilik usaha keripik pedas di kota Bandung Jawa Barat.
3.2.2        Data Sekunder
Menurut Cooper dan Emory (1995,p.191), data sekunder adalah data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari jurnal-jurnal UKM.
3.3  Metode Pengambilan Data
Dalam penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan populasi dan sampel.
3.3.1        Populasi
Populasi adalah seluruh jumlah orang atau pribadi yang mempunyai cirri-ciri yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990,p.695). Apabila dikaitkan dengan metode penelitian ini berdasarkan kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamtan yang minimal memiliki sati persamaan karakteristik (Cooper dan Emory, 1995).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen keripik pedas di Depok. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa, mereka yakin kalangan remaja dapat lebih efisien menilai usaha keripik pedas ini.
3.3.2        Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki karakteristik yang relative sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Hair et al, 1995,p.637). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma di Depok.
3.4  Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalisi lebih lanjut agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Adapun penelitian ini adalah:
  1. Melakukan uji kuesioner
  2. Melakukan uji asumsi klasik
3.4.1        Uji Kuesioner
Sebelum menganalisi data, suatu kuesioner perlu diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, agar diketahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi alat ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai tingkat validitas dan reliabilitas yang memenuhi batas yang disyaratkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang aka diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
3.4.1.1  Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur.
Pengujian validitas tiap item digunakan analisi item yaitu instrument dalam penelitian ini dilakukan pendekatan konsistensi internal yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
r=    ( n Σ XY- (ΣX)(ΣY)) : ( √{nΣΧ² - (ΣX)²}{nΣY² - Y)²)


 Dimana :    r           = koefisien korelasi
n          = jumlah sampel
                  ΣX       = jumlah skor item
ΣY       = jumlah skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini, digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows versi 11. Pengujian memakai korelasi Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item pertanyaan dengan total skor variabel. Kaidah pengambilan pertanyaan secara keseluruhan dan besarnya nilai P value dibawah taraf nyata (α) 0.05, maka kuesioner dinyatakan valid.
3.4.1.2  Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur (keajegan alat ukur), sehingga reliabilitas erupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Sehingga.setiap reliable pasti valid, namun setiap yang valid belum tentu reliable. Ruus yang sering digunakan untuk uji ini adalah Alpha Cronbach, Spearman Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon. Rumus Alpha Cronbach seperti dibawah ini:
α= (N : (N-1))(1-(Σσ² item : σ²total)
Dimana :    α                      = Cronbach’s alpha
N                     = banyaknya butir pertanyaan
Σσ² item          = variance dari pertanyaan
            σ² total                        = variance dari skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini, digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows versi 11.
3.4.2        Uji Asumsi Data
Asumsi model linier klasik adalah tidak dapat autokorelasi dan data terdistribusi normal. Tetapi dalam penelitian ini uji penyimpanan klasik yang digunakan hanya normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
3.4.2.1  Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel independen mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali. 2002). Modelregresi yang baik adalah memiliki distribusi yang bersifat normal atau mendekati normal. Metode yang paling handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distreibusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.4.2.2  Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2002). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sempurna maka koefisien regresi akan mempunyai standar deviasi yang besar dan berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah dan tidak memungkinkan untuk mengisolir pengaruh variabel independen secara individual (Umar, 1999).
3.4.2.3  Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya penyebaran atau pencaran dari variabel-variabel (Ghozali, 2002). Selain itu menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2002), salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel  terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Data analisisnya adalah :
·       Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
·       Jika tidak ada polayang jelas. Serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pda sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar