BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Objek
Penelitian
Usaha
yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah industri keripik pedas
berskala kecil dan menengah di Bandung Jawa Barat. Alasan pemilihan objek
penelitian tersebut adalah karena usaha ini merupakan usaha yang sedang
digemari oleh berbagai kalangan.
3.2 Jenis
dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya, industri dapat dibedakan antara menjadi
empat jenis. Berikut taraf batasan sebuah industri:
Jenis Industri
di Indonesia
Jenis Industri
|
Batasan Tenaga
Kerja
|
Industri Rumah Tangga
|
< 5 orang
|
Industri Kecil
|
5 -19 orang
|
Industri Menengah
|
20
– 99 orang
|
Industri Besar
|
>99 orang
|
Sumber
: Badan Pusat Statistik
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek. Data subyek adalah
jenis data penelitian yang berupa sikap, opini, pengalaman, atau karakteristik
seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian atau responden
(Indrianto dan Supomo, 1999, p.145) sedangkan sumber data yang akan digunakan
adalah sumber data primer dan sekunder.
3.2.1
Data Primer
Menurut Cooper dan Emory (1995, p.191), data primer
adalah data yang berasal dari sumber yang dikumpulkan secara khusus dan
berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Untuk penelitian ini,
data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal
ini adalah para pemilik usaha keripik pedas di kota Bandung Jawa Barat.
3.2.2
Data Sekunder
Menurut Cooper dan Emory (1995,p.191), data sekunder
adalah data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data
sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari jurnal-jurnal UKM.
3.3 Metode
Pengambilan Data
Dalam
penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan populasi dan sampel.
3.3.1
Populasi
Populasi adalah seluruh jumlah orang atau pribadi
yang mempunyai cirri-ciri yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1990,p.695). Apabila dikaitkan dengan metode penelitian ini berdasarkan
kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok
individu atau objek pengamtan yang minimal memiliki sati persamaan
karakteristik (Cooper dan Emory, 1995).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
keripik pedas di Depok. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah
mahasiswa, mereka yakin kalangan remaja dapat lebih efisien menilai usaha
keripik pedas ini.
3.3.2
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki
karakteristik yang relative sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Hair et
al, 1995,p.637). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Gunadarma di Depok.
3.4 Teknik
Analisis Data
Data
yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalisi lebih lanjut agar dapat
ditarik suatu kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan analisis
yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Adapun penelitian ini
adalah:
- Melakukan uji kuesioner
- Melakukan uji asumsi klasik
3.4.1
Uji Kuesioner
Sebelum menganalisi data, suatu kuesioner perlu
diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, agar diketahui sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi alat ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai tingkat validitas dan reliabilitas yang
memenuhi batas yang disyaratkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang aka diukur
oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliable (andal)
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
3.4.1.1 Uji
Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat
ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut
tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur.
Pengujian validitas tiap item digunakan analisi item
yaitu instrument dalam penelitian ini dilakukan pendekatan konsistensi internal
yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor item. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product
Moment dengan rumus sebagai berikut:
r= ( n Σ XY- (ΣX)(ΣY)) : ( √{nΣΧ² - (ΣX)²}{nΣY² - (ΣY)²)
r= ( n Σ XY- (ΣX)(ΣY)) : ( √{nΣΧ² - (ΣX)²}{nΣY² - (ΣY)²)
Dimana : r = koefisien korelasi
n =
jumlah sampel
ΣX = jumlah skor item
ΣY =
jumlah skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini,
digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical Package for
Social Science) for Windows versi 11. Pengujian memakai korelasi Pearson
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item pertanyaan dengan
total skor variabel. Kaidah pengambilan pertanyaan secara keseluruhan dan
besarnya nilai P value dibawah taraf nyata (α) 0.05, maka kuesioner
dinyatakan valid.
3.4.1.2 Uji
Reliabilitas
Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur
(keajegan alat ukur), sehingga reliabilitas erupakan ukuran suatu kestabilan
dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun
dalam suatu bentuk kuesioner. Sehingga.setiap reliable pasti valid, namun
setiap yang valid belum tentu reliable. Ruus yang sering digunakan untuk uji
ini adalah Alpha Cronbach, Spearman Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon. Rumus
Alpha Cronbach seperti dibawah ini:
α= (N : (N-1))(1-(Σσ² item : σ²total)
Dimana : α = Cronbach’s alpha
N =
banyaknya butir pertanyaan
Σσ² item = variance dari pertanyaan
σ² total = variance dari skor total
Untuk memudahkan perhitungan
validitas ini, digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical
Package for Social Science) for Windows versi 11.
3.4.2
Uji Asumsi Data
Asumsi model linier klasik adalah tidak dapat
autokorelasi dan data terdistribusi normal. Tetapi dalam penelitian ini uji
penyimpanan klasik yang digunakan hanya normalitas, multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas.
3.4.2.1 Uji
Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat dan variabel independen mempunyai distribusi
normal ataukah tidak (Ghozali. 2002). Modelregresi yang baik adalah memiliki
distribusi yang bersifat normal atau mendekati normal. Metode yang paling
handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
dari distreibusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
3.4.2.2 Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2002). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi yang sangat tinggi
atau sempurna maka koefisien regresi akan mempunyai standar deviasi yang besar
dan berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah dan
tidak memungkinkan untuk mengisolir pengaruh variabel independen secara
individual (Umar, 1999).
3.4.2.3 Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi
ada tidaknya penyebaran atau pencaran dari variabel-variabel (Ghozali, 2002).
Selain itu menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2002), salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidak heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Data analisisnya adalah :
·
Jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
·
Jika tidak ada
polayang jelas. Serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pda
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar