Minggu, 18 November 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN KERIPIK PEDAS PRODUK DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI


PROPOSAL


PROPOSAL




Oleh :
MEGA BRILIANINGRUM
NPM: 14210307



JURUSAN MANAJEMEN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK, JAWA BARAT
2012



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sebuah negara  yang sedang berkembang, negara tersebut mempunyai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dapat membantu perekonomian negara. Keberadaan pemerintah dalam hal ini sudah mulai serius terbukti dari pemberian kredit lunak kepada pemilik usaha untuk dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam meningkatkan kinerja perusahaan, namun pemberian kredit oleh pemerintah masih kurang merata dikarenakan banyaknya UKM di Indonesia. Sebagian usaha kecil dan menengah ini masih mempunyai berbagai kelemahan baik dari dalam maupun dari luar.  Kelemahan yang dimiliki UKM dari dalam adalah kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan, kurangnya akses terhadap informasi teknologi, permodalan dan pasar. Kelemahan ini disebabkan sebagai sumber daya manusia yang kurang terampil. Sebaliknya kelemahan dari luar adalah kurangnya kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan yang strategis, kurang cekatan dalam mengantisipasi berbagai tantangan sebagai akibat resesi ekonomi baik tingkat global maupun regional. Maka dari itu perlunya pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah semakin digalakkan. Dari berbagai kelemahan-kelemahan tersebut perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing dengan cara memberikan inovasi yang berkualitas karena persaingan usaha yang begitu ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing maka perusahaan tersebut tidak akan tahan lama. UKM sendiri terbukti mampu menggerakan roda perekonomian  dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Walaupun masih dalam usaha kecil namun mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dan mempunyai dampak yang cukup baik bagi perekonomian negara. Terbentuknya UKM dari sang pemilik harus mempunyai kemampuan berwirausaha dan mampu menghasilkan kreativitas tinggi dalam keunggulan produk yang berkarakter agar mampu bersaing dengan perusahaan yang mayoritas memperioritaskan “mengikuti zaman”. Oleh karena itu diperlukan strategi dalam pemasaran yang cukup baik agar dapat menjadikan usaha yang perspektif.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara menanggulangi kelemahan dan solusi efektif pada UKM?
  2. Bagaimana cara meningkatkan daya saing UKM terhadap perusahaan lain?
  3. Bagaimana menciptakan keunggulan produk sehingga dapat mempengaruhi perusahaan lain?

C.     Tujuan Penelitian
Penulisan ini bertujuan menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, orientasi pasar, inovasi dan keunggulan bersaing dalam sebuah usaha kecil dan menengah.

D.    Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait terutama pada calon pengusaha yang ini membuat usaha kecil dan menengah bisa menjadi awal pembelajaran dalam mengembangkan usahanya, selain itu dapat bermanfaat bagi semua pihak yang sedang memperdalami ilmu usaha kecil dan menengah dan mahasiswa dalam tugas akhirnya.

E.     Metode Penelitian
E.1 Penentuan Populasi dan Sampel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990,p.695, populasi adalah seluruh jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Jadi populasi bersifat umum dan meliputi berbagai indikasi, sehingga yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen keripik pedas di Depok.
Sedangkan pengertian sampel menurut Hair et al, 1995,p.637 adalah sebagian dari populasi yang dimiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma di Depok.
Untuk mengumpulkan data peneliti harus menentukan responden yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data yang digunakan bisa menjadi data primer atau data sekunder menurut kualitas yang diberikan oleh responden tersebut.
E.2 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalisis lebih lanjut agar dapat ditarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.
E.2.1 Melakukan uji kuesioner
Suatu kuesioner perlu diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, agar diketahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi alat ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai tingkat validitas dan reliabilitas yang memenuhi batas yang disyaratkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang aka diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
a.    Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
r=         n Σ XY- (ΣX)(ΣY)
      √{nΣΧ² - (ΣX)²}{nΣY² - (ΣY)²}
Dimana :          r           = koefisien korelasi
n          = jumlah sampel
                              ΣX       = jumlah skor item
ΣY       = jumlah skor total
b.    Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur (keajegan alat ukur), sehingga reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Rumus yang sering digunakan untuk uji ini adalah Alpha Cronbach, Spearman Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon. Rumus Alpha Cronbach seperti dibawah ini:
α= (N : (N-1))(1-(Σσ² item : σ²total)
Dimana :            α                      = Cronbach’s alpha
N                     = banyaknya butir pertanyaan
Σσ² item    = variance dari pertanyaan
                        σ² total                        = variance dari skor total
E.2.2 Melakukan uji asumsi klasik
Asumsi model linier klasik adalah tidak dapat autokorelasi dan data terdistribusi normal. Tetapi dalam penelitian ini uji penyimpanan klasik yang digunakan hanya normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
a.         Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel independen mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali. 2002).
b.         Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2002).
c.          Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya penyebaran atau pencaran dari variabel-variabel (Ghozali, 2002).
F.      Kerangka Pemikiran
Pada model atau kerangka penelitian terlihat adanya pengaruh langsung antara orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, dan inovasi terhadap keunggulan bersaing. Selanjutnya gambaran model atau kerangka penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.

Kerangka penelitian










Orientasi kewirausahaan > keunggulan bersaing
Orientasi pasar > keunggulan bersaing
Inovasi > keunggulan bersaing

G.    Hipotesis
Berdasarkan pengembangan variabel penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Menurut Sigauw, Simpson, dan Baker (1998), kompetensi kewirausahaan dibutuhkan di dalam implementasi strategi pemasaran agar diperoles keunggulan bersaing yang mantap melalui nilai responden atas kebutuhan pelanggan. Sedangkan jiwa kewirausahaan sendiri meliputi lima hal, yakni: otonomi, keinovasian, dan pengambilan resiko.
H2 : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999,p.1140-1141), membuktikan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
H3 : Inovasi berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Cooper (2000,p.38) menjelaskan bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan, sehingga akan mempunyai keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.

H.    Hasil Penelitian
1.    Profil produk
Industri keripik pedas adalah salah satu industri pengolahan hasil pertanian yang mengolah singkong menjadi sebuah jajanan yaitu keripik. Dimana singkong ini sering dibuat keripik dengan rasa asin, namun industri ini membuat variasi baru mengenai rasa keripik yang pedas bahkan terdapat tingkat kepedasan dalam keripik tersebut. Tingkat yang di miliki industri ini adalah tingkat pedas biasa, pedas sedang, dan super pedas. Sebelum usaha keripik pedas terkenal, industri ini terlebih dahulu membuat keripik asin pada umumnya namun berbagai permintaan terbuat lah keripik pedas dengan berbagai tingkat kepedasan.
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel akan menjelaskan tentang gambaran jawaban yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Analisis deskripsi ini akan dilakukan untuk tiap-tiap ariable. Pemebrian nilai mengikuti ketentuan sebagai berikut.
Ketentuan :
·         Jika menjawab 1 – 2 : responden memilih sangat tidak setuju (STS)
·         Jika menjawab 3 – 4 : responden memilih tidak setuju (TS)
·         Jika menjawab 5 – 6 : responden memilih netral (N)
·         Jika menjawab 7 – 8 : responden memilih setuju (S)
·         Jika menjawab 9 – 10 : responden memilih sangat setuju (SS)
3. Analisis Deskripsi Statistik Data
Seluruh orientasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Inovasi, dan Keunggulan Bersaing akan dianalisis secara deskripsi. Analisis deskripsi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 11 dimana tiap indikator dalam orientasi tersebut diatas dihitung nilai rata-ratanya (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang sering muncul (mode).
4. Analisis Regresi
Persamaan regresi moderat yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari persamaan regresi yang digunakan untuk menguji variabel moderat seperti yang dikemukakan Riyanto (2001, p.1-12) dan Venkatraman (1989, p. 423) yaitu :
KB = a+b1OW+b2OP+b3I+b4OWKB+b5OPKB+b6IKB+e
Dimana :
KP            : variabel dependen keunggulan bersaing
a               : intersep / konstanta
b               : slope / koefisien regresi variabel independen
OW          : variabel independen Orientasi Wirausaha
OP            : variabel Orientasi Pasar
I                : variabel Inovasi
OWKB            : interaksi antara variabel independen Orientasi Wirausaha dengan  variabel  Keunggulan Bersaing
OPKB             : interaksi antara variabel independen Orientasi Pasar dengan variabel Keunggulan Bersaing
IKB                 : interaksi antara variabel Interaksi dengan variabel Keunggulan Bersaing
e                      : standar eror
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada industri keripik pedas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan metode penelitian yang digunakan dapat terlihat sebagian tingkat kalangan dalam masyarakat yang menggemari keripik pedas di Depok adalah “Dewasa” dengan nilai presentase 70.9%, hal ini dapat terlihat makna high significant menunjukan bahwa semakin baik strategi pemasaran, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian keripik pedas di berbagai kalangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar