eighteen ohh eighteen..
27 januari 2011
Tidak pernah terasa suatu umur sudah berkurang 1, tanpa adanya suatu keinginan yang terwujud pada umur sebelumnya. Genap 18 tahun sudah terjadi dan sekarang tingal memupuk harapan demi harapan dan suatu keingin terbesar yang akan saya capai suatu saat nanti. Yang berlalu biarlah berlalu tanpa kita harus menoleh ke belakang dan yang sudah terjadi biarlah menjadi suatu pacuan dalam mewujudkan suatu harapan. Tidak dapat kita pungkiri bahwa setiap bahwa manusia mempunyai keinginan atau harapan yang dapat lebih baik dari sebelumnya dan menjadi bintang yang bersinar di malam hari, bersinar di setiap lingkungan atau keadaan yang membutuhkan suatu sinaran, tapi disini yang berbeda bagaimana kita mencapai sutu keinginan atau harapan tersebut dan akan selalu menghargai suatu proses untuk mencapai hasil yang maksimal.
itulah sedikit cerita atau harapan saya di early eighteen year 2011, semoga keluarga, teman-teman dan khususnya saya sendiri dapat selalu mengingatkan kepada saya untuk selalu mengingat harapan demi harapan yang sudah saya pupuk dan akan menjadi bunga yang indah pada waktunya dan akan membuat orang tersenyum melihatnya dan ketika bunga itu layu tidak dengan ragu-ragu orang menyirami dan memberi pupuk kembali agar terus selalu menjadi bunga yang terus memberi kebahagian pada setiap orang yang melihatnya :)
hmm..
Ada satu cerita lagi yang sebenarnya malu saya ungkapkan disini tapi saya harap orang itu dapat membacanya.Saya sangat senang sekali dengan sebuah kejutan seperti sebuah kado pada saat ulang tahun berlangsung.
28 Januari 2011 tepatnya jam 18.45, teman saya bernama Rizky Lisna dan Chusnul bermain ke rumah saya dan ketika itu saya akan pergi dinner bersama mereka, pada saat kita makan ada suatu masalah yang terjadi pada chusnul dengan tata(teman dekat) mereka asyk sms-an dan berapa lama kemudian tata menuduh saya memiliki hubungan khusus dengan chusnul(berpacaran) hanya karena sebuah kado, saya tidak berfikir sejauh itu kalau tata dapat menuduh saya hanya karena kado. Padahal di saat itu kita sedang bertiga bersama Rizky Lisna, saya tidak tahu dari segi mana tata dapat berfikir seperti itu dan saya langsung mengkonfirmasikan masalah tersebut dan yang tidak saya pikirkan saya dibentak dan difitnah dengan teman saya sendiri, dan saya sangat takut jika suatu fitnah akan menjadi suatu masalah yang dibesar-besarkan. Mungkin saat itu saya berfikir sesuatu yang saya inginkan yang harus saya dapatkan tidak berujung baik karena hanya sebuah kado bisa menjadi fitnah yang tidak pernah saya duga sebelumnya.
Dan itulah sedikit cerita yang saya alami sehari setelah saya berulangtahun dan saya menjadi takut ketika ada seseorang yang memberikan sebuah kado pada saya, semoga trauma ini tidak berlangsung lama..
Once again
Terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya sampai saat ini dan tidak bosan-bosannya saya untuk minta do'a kepada orang tua, keluarga dan teman-teman saya untuk dapat membantu saya mengingat suatu harapan yang telah saya pupuk :)