Rabu, 15 Desember 2010

Dunia Perfilman Indonesia

Ada beberapa tulisan nih yang mau disampaikan, lihat yukk! Sekarang kita akan tulis tentang Perfilman di Indonesia.

Pada tahun 1980-an, Indonesia banyak mengeluarkan film-film yang menjadi raja di Negara sendiri tetapi semakin lambat tahun Perfilman di Indonesia tidak lagi mengeluarkan film-film yang bermutu karena di tahun 1990-an banyak film Indonesia yang bertemakan khusus dewasa dan pada tahun itu jugalah Indonesia tidak lagi merajain Perfilman dalam negri karena banyak Perfilman luar seperti Hongkong dan Hollywood yang mendatangi Indonesia. Perfilman Indonesia, dimana banyak sutradara yang mengeluarkan cerita yang tidak masuk akal tetapi ia berfikir bagaimana cara film ini banyak ditonton oleh masyarakat?? Dengan cara mengambil beberapa pemain yang dimana dicerita tersebut ada beberapa adegan yang sangat tidak pantas untuk ditampilkan, walaupun ada tayangan “17+” tapi itu tidak membuat masyarakat untuk tidak melihat film tersebut karena banyak dibawah umur yang melihat adegan yang tidak pantas untuk diperlihatkan.

Dan Perfilman Indonesia ada 2 macam yaitu Perfilman komersial dan nonkomersial. Komersial adalah dimana film tersebut bertujuan melandaskan untuk mencari uang, artinya disini seperti tidak mengutamakan isi cerita dan saran dari cerita tersebut, contohnya banyak fil yang bertema horror tapi menampilkan adegan yang tidak sewajarnya. Sedangkan Perfilman yang nonkomersial adalah film yang bertujuan mementingkan kepentingan public dan tidak terlalu penting dengan untung dari penjualan film tersebut, banyak film-film nonkomersial yang mendapat penghargaan seperti Pasir Berbisik, Daun di Atas Bantal,  Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 pada tahun 2004, Laskar Pelangi 2008, Sang Pemimpi 2010, ayat-ayat cinta dan masih banyak lagi lho film-film yang mempunyai cerita bemutu lainnya. Remaja saat ini, banyak yang lebih memilih film komersial, karena ceritanya menegangkan tapi selain menegangkan film tersebut bias merusak jati diri seseorang tanpa melihat banyak film yang bermutu.



Kalau sudah begini tergantung dari kitanya untuk mencari film mana yang selayaknya ditonton, mencari film yang mempunyai nilai moral apa film yang tidak ada nilainya sama sekali?? Pikiranya begini, kita mengeluarkan uang untuk nonton sebuah film yang dapat kita ambil nilai moralnya itu juga bisa lho jadi ilmu pengetahuan yang kita dapat jadi ga sia-sia kita ngeluarin uang untuk menenangkan pikiran sekaligus dapat ilmunya juga, bagaimana masih tertarik dengan film yang dapat merusak diri sendiri??

terima kasih semoga tulisan ini bisa banyak orang lain baca :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar