Minggu, 28 Oktober 2012

SUMPAH PEMUDA

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PRODUK KERIPIK PEDAS DI BANDUNG DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1  Objek Penelitian
Usaha yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah industri keripik pedas berskala kecil dan menengah di Bandung Jawa Barat. Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah karena usaha ini merupakan usaha yang sedang digemari oleh berbagai kalangan.
3.2  Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa sikap, opini, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian atau responden (Indrianto dan Supomo, 1999, p.145) sedangkan sumber data yang akan digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.
3.2.1        Data Primer
Menurut Cooper dan Emory (1995, p.191), data primer adalah data yang berasal dari sumber yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah para pemilik usaha keripik pedas di kota Bandung Jawa Barat.
Data primer usaha kripik pedas di Bandung Jawa Barat
jenis rasa
Indikator
dimensi
1. pedas biasa
1.1 singkong
1.1.1 bulat
1.1.2 kotak
1.2 kerupuk
1.2.1 bulat
1.2.2 stick
2. super biasa
2.1 singkong
2.1.1 bulat
2.1.2 stick
*Dari dimensi tersebut dapat dibuat pertanyaan dengan menggunakan option ‘metode skala likert’
3.2.2        Data Sekunder
Menurut Cooper dan Emory (1995,p.191), data sekunder adalah data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari jurnal-jurnal UKM.
3.3  Metode Pengambilan Data
Dalam penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan populasi dan sampel.
3.3.1        Populasi
Populasi adalah seluruh jumlah orang atau pribadi yang mempunyai cirri-ciri yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990,p.695). Apabila dikaitkan dengan metode penelitian ini berdasarkan kualitas dan cirri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamtan yang minimal memiliki sati persamaan karakteristik (Cooper dan Emory, 1995).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen keripik pedas di Depok. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa, mereka yakin kalangan remaja dapat lebih efisien menilai usaha keripik pedas ini.
3.3.2        Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki karakteristik yang relative sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Hair et al, 1995,p.637). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma di Depok.
3.4  Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalisi lebih lanjut agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Adapun penelitian ini adalah:
  1. Melakukan uji kuesioner
  2. Melakukan uji asumsi klasik
3.4.1        Uji Kuesioner
Sebelum menganalisi data, suatu kuesioner perlu diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, agar diketahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi alat ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai tingkat validitas dan reliabilitas yang memenuhi batas yang disyaratkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang aka diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
3.4.1.1  Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur.
Pengujian validitas tiap item digunakan analisi item yaitu instrument dalam penelitian ini dilakukan pendekatan konsistensi internal yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
r=    ( n Σ XY- (ΣX)(ΣY)) : ( √{nΣΧ² - (ΣX)²}{nΣY² - Y)²)



 }

Dimana :    r           = koefisien korelasi
n          = jumlah sampel
                  ΣX       = jumlah skor item
ΣY       = jumlah skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini, digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows versi 11. Pengujian memakai korelasi Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item pertanyaan dengan total skor variabel. Kaidah pengambilan pertanyaan secara keseluruhan dan besarnya nilai P value dibawah taraf nyata (α) 0.05, maka kuesioner dinyatakan valid.
3.4.1.2  Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur (keajegan alat ukur), sehingga reliabilitas erupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Sehingga.setiap reliable pasti valid, namun setiap yang valid belum tentu reliable. Ruus yang sering digunakan untuk uji ini adalah Alpha Cronbach, Spearman Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon. Rumus Alpha Cronbach seperti dibawah ini:
α= (N : (N-1))(1-(Σσ² item : σ²total)
Dimana :    α                      = Cronbach’s alpha
N                     = banyaknya butir pertanyaan
Σσ² item          = variance dari pertanyaan
            σ² total                        = variance dari skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini, digunakan alat bantu computer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows versi 11.
3.4.2        Uji Asumsi Data
Asumsi model linier klasik adalah tidak dapat autokorelasi dan data terdistribusi normal. Tetapi dalam penelitian ini uji penyimpanan klasik yang digunakan hanya normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
3.4.2.1  Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel independen mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali. 2002). Modelregresi yang baik adalah memiliki distribusi yang bersifat normal atau mendekati normal. Metode yang paling handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distreibusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.4.2.2  Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2002). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sempurna maka koefisien regresi akan mempunyai standar deviasi yang besar dan berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah dan tidak memungkinkan untuk mengisolir pengaruh variabel independen secara individual (Umar, 1999).
3.4.2.3  Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya penyebaran atau pencaran dari variabel-variabel (Ghozali, 2002). Selain itu menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PRODUK KERIPIK PEDAS DI BANDUNG DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pengembangan Variabel Penelitian
Sebagaimana dijelaskan pada hipotesis sebelumnya keunggulan bersaing menjadi patokan utama dalam persaingan yang terjadi. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang mengarah kepada keunggulan bersaing yang memiliki dampak positif.
2.1.1        Variabel Orientasi Kewirausahaan
Orientasi wirausaha dapat diartikan sebagai proses, praktik, dan aktivitas pembuatan dalam sebuah usaha keripik pedas yang mendorong terjadinya perubahan. Orientasi wirausaha ini mempunyai beberapa indicator yaitu: inovasi, berani mengambil resiko, bertindak proaktif, dan berpengalaman.
2.1.2        Variabel Orientasi Pasar
Orientasi pasar adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan (Uncles, 2000,p.1). Indikatornya sebagai berikut: pelanggan, pesaing, dan informasi pasar.
2.1.3        Variabel Inovasi
Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990,p.333). Indikator inovasi yaitu: daya kreatifitas, inovasi teknis, perubahan desain, dan perubahan sarana distribusi.
2.1.4        Variabel Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing merupakan sebagai strategi untuk menjadi yang pertama dari usaha yang melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan yang lebih efektif dalam pasarnya. Indikator yang dimiliki oleh keunggulan bersaing ini adalah unik, harga bersaing, jarang dijumpai, dan tidak mudah ditiru.
2.2  Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pengembangan variabel penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1 : orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Menurut Sigauw, Simpson, dan Baker (1998), kompetensi kewirausahaan dibutuhkan di dalam implementasi strategi pemasaran agar diperoles keunggulan bersaing yang mantap melalui nilai responden atas kebutuhan pelanggan. Sedangkan jiwa kewirausahaan sendiri meliputi lima hal, yakni: otonomi, keinovasian, dan pengambilan resiko.
H2 : orientasi pasar berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999,p.1140-1141), membuktikan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk enciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
H3 : inovasi berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.
Cooper (2000,p.38) menjelaskan bahwa keunggulan produk baru sangat pentinh dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan, sehingga akan mempunyai keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PRODUK KERIPIK PEDAS DI BANDUNG DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI


Kata kunci : Orientasi kewirausahaan, Orientasi pasar, Inovasi, Keunggulan bersaing
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sebuah negara yang sedang berkembang, negara tersebut mempunyai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dapat membantu perekonomian negara. Keberadaan pemerintah dalam hal ini sudah mulai serius terbukti dari pemberian kredit lunak kepada pemilik usaha untuk dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam meningkatkan kinerja perusahaan, namun pemberian kredit oleh pemerintah masih kurang merata dikarenakan banyaknya UKM di Indonesia. Sebagian usaha kecil dan menengah ini masih mempunyai berbagai kelemahan baik dari dalam maupun dari luar.  Kelemahan yang dimiliki UKM dari dalam adalah kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan, kurangnya akses terhadap informasi teknologi, permodalan dan pasar. Kelemahan ini disebabkan sebagai sumber daya manusia yang kurang terampil. Sebaliknya kelemahan dari luar adalah kurangnya kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan yang strategis, kurang cekatan dalam mengantisipasi berbagai tantangan sebagai akibat resesi ekonomi baik tingkat global maupun regional. Maka dari itu perlunya pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah semakin digalakkan. Dari berbagai kelemahan-kelemahan tersebut perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing dengan cara memberikan inovasi yang berkualitas karena persaingan usaha yang begitu ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing maka perusahaan tersebut tidak akan tahan lama. UKM sendiri terbukti mampu menggerakan roda perekonomian  dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Walaupun masih dalam usaha kecil namun mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dan mempunyai dampak yang cukup baik bagi perekonomian negara. Terbentuknya UKM dari sang pemilik harus mempunyai kemampuan berwirausaha dan mampu menghasilkan kreativitas tinggi dalam keunggulan produk yang berkarakter agar mampu bersaing dengan perusahaan yang mayoritas memperioritaskan “mengikuti zaman”. Oleh karena itu diperlukan strategi dalam pemasaran yang cukup baik agar dapat menjadikan usaha yang perspektif.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara menanggulangi kelemahan dan solusi efektif pada UKM?
  2. Bagaimana cara meningkatkan daya saing UKM terhadap perusahaan lain?
  3. Bagaimana menciptakan keunggulan produk sehingga dapat mempengaruhi perusahaan lain?

Tujuan penelitian
Penulisan ini bertujuan menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, orientasi pasar, inovasi dan keunggulan bersaing dalam sebuah usaha kecil dan menengah.

Daftar pustaka

Jumat, 19 Oktober 2012

Analisis beberapa jurnal mengenai Usaha Kecil dan Menengah dan membuat jurnal sendiri (revisi)


Analisis jurnal 1 :
Peran Pembinaan Manajemen Usaha Terhadap Kemajuan Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah)
(Studi kasus Mitra binaan PT. Jasa Marga Persero)
Latar Belakang
Secara umum keberadaan perusahaan kecil dan menengah (UKM)  di Negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian Negara. Keberadaan UKM terbukti telah mampu menggerakkan roda perekonoian bangsa dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Meski para UKM ini memiliki beberapa keterbatasan namun pada kenyataannya mereka mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Bahkan pada saat kondisi perekonomian memburuk dan banyak perusahaan besar yang terancam bangkrut, para UK ini tetap mampu untuk bertahan hidup. Hanya para pemilik (owner) yang mempunyai orientasi kewirausahaan kuat yang mampu membawa peningkatan bagi perusahaan. Ketidakmampuan pemilik untuk memelihara kekuatan dalam menghadapi tantangan yang ada justru akan berpengaruh pada turunnya kinerja dan kegagalan perusahaan (Hill dan McGowan, 1999,p,167). Ketergantungan perusahaan akan orientasi kewirausahaan para pemiliknua harus disertai dengan kemampuan perusahaan untuk merumuskan strateginya dan mengimplementasikan strategi tersebut dengan baik. Strategi dapat dipandang sebagai respon perusahaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, dalam menghadapi tantangan dan peluang akibat perubahaan lingkungan yang terjadi. Leberadaan UKM di Indonesia ternyata mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran.

Perumusan Masalah
Perusahaan menghendaki keuntungan yang memadai dan berkelanjutan agar dapat bersaing dan menghadilkan kinerja terbaik. Salah satu faktor yang berperan dalam membangun kinerja perusahaan adalah kinerja pemasaran. Berdasarkan uraian diatas, maka masalah pada penelitian adalah bagaimanan meningkatkan kinerja pemasaran. Dari masalah penelitian tersebut muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
  1. Apa pengaruh orientasi wirausaha terhadap kinerja pemasaran?
  2. Apa pengaruh kreatifitas program pemasaran terhadap kinerja pemasaran?
  3. Apa pengaruh factor lingkungan yang memoderasi orientasi wirausaha dan kreatifitas program pemasaran terhadap kinerja pemasaran?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi wirausaha dan kreatifitas program pemasaraan terhadap kinerja pemasaran dengan faktor lingkungan sebagai variable moderat.

Analisis jurnal 2 :
Studi Peran Serta Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi
Latar Belakang
Ketika Indonesia dilanda kritis, pemerintah baru sadar bahwa usaha besar yang dibangga-banggakan justru sebagian besar terjadi gulug tukar dan memberikan beban berat bagi Negara dan bangsa. Sebaliknya usaha kecil dan koperasi yang selama ini dipandang sebelah ata mampu bertahan, bahkan berkembang.hampir setiap hai, semua media melaporkan kondisi krisis ekonomi yang tak kunjung membaik. Tingkat kesehatan perbankan, dan upaya pemulihan sector riil seolah tak ada hasilnya, PHK dan pengangguran bertambah. Karena krisis suami sebagai kepala rumah tangga menjadi pengangguran tak kentara. Kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan tak mungkin dihentikan, memaksakan para istri yang semula hanya sebagai ibu rumah tangga mulai berperan di berbagai bidang usaha. Wanita potensial untuk melakukan berbagai kegiatan produktif yang menghasilkan dan dapat membantu ekonomi keluarga, dan lebih luas lagi ekonomi nasional, apalagi potensi tersebut menyebar di berbagai bidang maupun sektor. Dengan potensi tersebut wanita potensial berperan aktif dalam proses recovery ekonomi yang masih diselimuti berbagai permasalham ini. Di samping wanita sangat potensial dan memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha kecil, menengah maupun koperasi, baik wanita tersebut sebagai pelaku bisnis, pengelola Pembina/pendamping, ataupun sebagai tenaga kerja.
Rumusan masalah
Dari uraian diatas, perlu dilakukan penelitian atau studi secara mendalam guna memperoleh gabaran secara persis kemampuan dan peran serta wanita dalam kegiatan pengembangan usaha, yaitu:
  1. Sampai seberapa jauh kompetensi dan peran wanita dalam berbagai kegiatan atau bidang usaha?
  2. Engapa mereka berhasil disuatu jenis usaha tertentu dan mengapa mereka selalu gagal dalam bidang usaha lainnya?
  3. Sampai sejauh mana wanita memiliki kelebihan dan kelemahan dalam melakukan pengembangan usaha?
  4. Bagaimana kemungkinan pengembangan kemampuan dan peran serta mereka dalam pengemabngan usaha kecil, menengah, dan koperasi?
Tujuan penelitian
Menganalisis kemampuan dan peran serta wanita dalam mengembangkan UKMK, mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat peran serta dalam pengembangan UKMK, memperoleh alternatif peningkatan kemampuan dan peran serta wanita dalam pengembangan UKMK.

Analisi jurnal ke 3 :
Pemberdayaan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Dalam Memanfaatkan Hak Kekayaan Intelektual
Latar Belakang
Dalam era tersebut persaingan yang terjadi adalah persaingan antar produsen ataupun perusahaan dan bukan lagi antar negara. Siapa yang dapat bekerja lebih professional dan efisien itulah yang keluar sebagai pemenang dan dapat eksis di pasar. Berbagai kebijakan tersebut diatas mengindikasikan pemerintah sangat peduli akan tumbuh dan berkembangnya Koperasi dan Usaha Kecil dengan melindungi dan memberikan iklim, baik untuk Koperasi dan Usaha Kecil. Undang-Undang yang memuat ketentuan-ketentuan tentang merek pertama kali dikenal dengan di undangkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 1961 tentang “Merek Perusahaan dan Perniagaan”. Undang-Undang ini dikenal dengan sebutan undangundang merek dan merupakan perubahan tentang ketentuan yang mengatur tentang merek sejak zaman kolonial dahulu yang disebut “Reglement Industrial Eigendom Kolonial”. Undang-Undang No. 21 Tahun 1961 menganut sistem “Deklaratif” dengan pengertian bahwa perlindungan hukum terhadap hak atas merek yang diberikan kepada pemakai merek pertama. Di dalam pelaksanaan Undang-Undang tersebut dirasakan masih kurang tepat karena belum menggambarkan/mengikat kepastian hukum, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang baru No. 19 Tahun 1992 tentang merek. Ada perbedaan yang sangat menyolok pada Undang-Undang No.19 Tahun 1992 menganut sistem “Konstitutif” yang lebih menjamin kepastian hukum karena perlindungan hukum hak atas merek diberikan kepada pendaftar pertama.   Perkembangan perdagangan dunia internasional yang semakin cepat, menuntut kesepakatan dan komitmen terhadap pengurangan
segala hambatan-hambatan perdagangan dunia internasional di berbagai aspek tetapi menjunjung tinggi azas legalitas yang telah disepakati bersama.

Rumusan Masalah
Kalau dilihat dari judul penelitian, maka dapatlah diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1.       Sejauhmana sebenarnya minat dari Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah untuk memanfaatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
2.       Sejauhmana pemberian penyuluhan-penyuluhan HaKI oleh lembaga-lembaga pemerintah yang terkait.
3.       Sejauhmana hambatan-hambatan yang dihadapi Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selaku pemanfaat HaKI.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dapat disampaikan antara lain:
  1. Seberapa minat untuk memanfaatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) bagi Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
  2. Factor-faktor penyebab kurang minatnya untuk memanfaatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) bagi Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Tema : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PRODUK DALAM BERSAING MELALUI BEBERAPA ORIENTASI
Kata kunci : Orientasi kewirausahaan, Orientasi pasar, Inovasi, Keunggulan bersaing
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sebuah negara  yang sedang berkembang, negara tersebut mempunyai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dapat membantu perekonomian negara. Keberadaan pemerintah dalam hal ini sudah mulai serius terbukti dari pemberian kredit lunak kepada pemilik usaha untuk dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam meningkatkan kinerja perusahaan, namun pemberian kredit oleh pemerintah masih kurang merata dikarenakan banyaknya UKM di Indonesia. Sebagian usaha kecil dan menengah ini masih mempunyai berbagai kelemahan baik dari dalam maupun dari luar.  Kelemahan yang dimiliki UKM dari dalam adalah kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan, kurangnya akses terhadap informasi teknologi, permodalan dan pasar. Kelemahan ini disebabkan sebagai sumber daya manusia yang kurang terampil. Sebaliknya kelemahan dari luar adalah kurangnya kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan yang strategis, kurang cekatan dalam mengantisipasi berbagai tantangan sebagai akibat resesi ekonomi baik tingkat global maupun regional. Maka dari itu perlunya pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah semakin digalakkan. Dari berbagai kelemahan-kelemahan tersebut perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing dengan cara memberikan inovasi yang berkualitas karena persaingan usaha yang begitu ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing maka perusahaan tersebut tidak akan tahan lama. UKM sendiri terbukti mampu menggerakan roda perekonomian  dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Walaupun masih dalam usaha kecil namun mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dan mempunyai dampak yang cukup baik bagi perekonomian negara. Terbentuknya UKM dari sang pemilik harus mempunyai kemampuan berwirausaha dan mampu menghasilkan kreativitas tinggi dalam keunggulan produk yang berkarakter agar mampu bersaing dengan perusahaan yang mayoritas memperioritaskan “mengikuti zaman”. Oleh karena itu diperlukan strategi dalam pemasaran yang cukup baik agar dapat menjadikan usaha yang perspektif.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara menanggulangi kelemahan dan solusi efektif pada UKM?
  2. Bagaimana cara meningkatkan daya saing UKM terhadap perusahaan lain?
  3. Bagaimana menciptakan keunggulan produk sehingga dapat mempengaruhi perusahaan lain?

Tujuan penelitian
Penulisan ini bertujuan menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, orientasi pasar, inovasi dan keunggulan bersaing dalam sebuah usaha kecil dan menengah.

Daftar pustaka